Kita berada di zaman di mana semua orang
tanpa terkecuali mereka dapat mengungkapkan isi hati
mereka baik itu lewat lisan atau tulisan
di mana seakan semua orang memiliki mimbar memiliki microphone yang dengannya
sehingga kita melihat banyaknya omongan-omongan tulisan-tulisan yang terkadang tidak
terkontrol sehingga pemerintah sendiri telah bakar akhirnya muncullah undang-undang it
untuk apa untuk memberikan kontrol
seorang tabiin Dia berkata kunna Fi aqwamin
kita sempat hidup di satu Masa kita di satu zaman Dimana orang-orangnya mereka
menginfakkan uang mereka dan menyimpan lisan mereka Mereka banyak beramal Mereka banyak
membantu dan mereka banyak diam yang mereka keluarkan adalah uangnya
yang mereka simpan adalah lisan
kita sekarang hidup di masa dimana generasinya
Dia tebar

tapi pelit dengan hartanya hartanya disimpel Ngomong dong
ucapan Hasan Al Basri ini adalah pada abad pertama Hijriyah
Bagaimana dengan zaman kita
semua tahu bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk mengabdi kepada Allah
firman Allah di surat az-zariyat yang sering kita dengar omah kholaqtul
tidaklah kuciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah
agar mereka mengabdi kita diperintahkan untuk beramal
dan ternyata kalau kita lihat diantara semua amal raga kita lisan adalah yang
paling banyak beramal
dalam salat engkau bisa bedakan atau engkau bisa bandingkan berapa gerakan
lisan dan berapa gerakan tangan
Berapa perbandingan antara gerakan lisan dengan gerakan kaki
di setiap gerakan itu lisan kita ikut Allahu akbar
Allahu akbar belum yang kita baca dalam posisi kita rukuk yang kita baca dalam
posisi i’tidal yang kita baca lagi tatkala kita hendak sujud yang kita baca
dengan lisan kita tatkala kita sujud tatkala kita duduk bahkan kalau kita
lihat salat itu dimulai dengan ucapan diakhiri dengan ucapan
dimulai dengan Allahu Akbar diakhiri dengan Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Oleh karena itu
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang peran lisan ini
apabila datang waktu pagi maka seluruh Raga manusia ini dia
mewanti-wanti lisan jadi tangan
kulitku kepala pun mata pun seakan berkata kepada lisan ini
bertakwalah engkau kepada Allah dalam urusan kita nih
semua raga ini ikut engkau
tapi kalau engkau menyimpang kita pun akan turut menyimpang
dan Imam Tirmidzi juga meriwayatkan hadis bahwa nabi Alaihi sholatu wasallam
pernah berkata kepada Muadz siapa
setelah muat bertanya tentang amalan yang memasukkan ke surga dan menjauhkan dari api neraka lebih menjelaskan
tentang rukun Islam ya kemudian menjelaskan tentang amalan-amalan sunnah lalu di akhir Beliau mengatakan
semua urusan yang intinya ada dalam satu perkara
lalu nabi Alaihissalam mengeluarkan lisannya beliau memegang lidahnya
sambil mengatakan
Apakah kita akan diberi hukuman di azab gara-gara lisan kita
nabi mengatakan kepada muat
suatu ucapan yang mengandung teguran keras kepada Muhammad
yang tersungkur di dalam neraka di wajah mereka di hidung mereka karena apa
Maka kalau kita bicara kita harus belajar diam sebagaimana kita belajar
berbicara Jadi sebenarnya diam itu kita nggak belajar
tapi bawaan kita bukankah kita keluar dari perut ibunda
kita kita nggak bisa berbicara lalu kita diajarin berbicara diajarin ngomong
umma Abah dia jadi ngomong minta susu Mau minum
air ya mau pipis diajarin kita ketika kita udah pinter ngomong kita
lupa untuk dia
Abu dzair rahimahullah ta’ala beliau mengatakan tak alam
Belajarlah engkau diam sebagaimana engkau belajar berbicara
kalau ucapan itu membimbingmu memberikan petunjuk kepadamu
sesungguhnya diam itu menjaga mu
ada dua keistimewaan dalam berdiam
tak dengan engkau Diam engkau dapat ilmu
dari orang yang lebih ahli dari diri jadi kita dengan dia mendengarkan orang
berbicara mendengar karena orang menjelaskan kayak sekarang nih jamaah pada diam padahal nggak boleh ngobrol
sendiri dengerin ustad ceramah selesai itu dapat apa ilmu
dengan engkau Diam engkau dapat menolak keburukan orang yang pintar ngomong yang
hendak mendebat diri karena engkau diam jadi nggak bisa berdebat
karena kau maka kita perlu kembali mengulangi masa
lalu kita tatkala kita nggak bisa berbicara tapi dulu kita nggak berbicara karena memang karena nggak bisa bicara
belum bisa berbicara sekarang kita udah pinter ngomong
maka kita perlu belajar menahan diri yang ingin ngomong Karena manusia itu
memang suka bicara tapi dia lupa bahwa semua yang keluar
dari lisannya itu dicatat sampai
para ulama menyebutkan bahwa semua yang diomongkan oleh manusia
itu dicatat sama Ani dalam tafsir yang mengatakan
padal Hasan ini Hasan
malaikat itu mencatat semua segala sesuatu
sampai dia mengatakan kepada budaknya ambilkan air buat aku kasih aku air ambilkan sandalku berikan kepadaku
pakaianku dan ada yang mengatakan Yuk kita
sampai suara dia minum air
itu pun ditulis Allah Azza wajalla mengatakan wa inna
alaikum ada bersama kalian malaikat-malaikat
yang selalu mengawasi kami jagalin kalian
yang mulia dan mencatat kalau sekarang banyak orang tidak lagi
berucap dengan lisannya tapi dengan tulisannya maka dia lebih
mempersaksikan untuk dirinya apa yang dia perbuat ini loh tulisanmu mungkin kalau aku nggak ngomong itu ini
siapa yang nulis
jadi sejatinya manusia tatkala berkomentar tatkala menulis sesuatu yang terkadang
membuat keributan tulisan dia Itu sejatinya dia sedang menulis di rapot
dia sendiri yang kelak pada hari kiamat akan dikatakan kepada kita
baca kitab ini loh tulisannya
cukup engkau yang mengaudit dirimu sendiri engkau yang
menghisap dirimu sendiri
tapi ternyata perempuan itu lebih banyak ngomong
Terus masalahnya apa Allah menciptakan wanita berbeda dengan
laki-laki wanita itu dengan banyak ngomong sejatinya itu bahan untuk mendidik
anak-anak kalau seorang ibu yang diam aja anaknya yang bisa ngomong akhirnya
tapi karena ibunya Kalau gendong anaknya sambil dia ngomong ini anaknya siapa ini
Aduh kok Ayu ini Padahal anaknya sendiri siapa namanya ngomong dia itu perempuan
tapi kalau bapak-bapak kan memang jarang bayangin ya kalau
20.000 kata 10% nya itu dzikir
berarti dia telah mengingat Allah 2000
kita sehari baca Subhanallah berapa kali kalau kita baca Anggap kita 100 ya
subhanallah alhamdulillah terus Allahu Akbar
100 sekali sholat berarti kalau 5 waktu kita udah mengucapkan 500
kali Belum zikir-zikir yang lain
namun banyak manusia yang ternyata omongannya itu
Mayan nggak berguna sekarang banyak acara di televisi itu
acara ngomong ngomong bas ngundang orang untuk ngomong
ngomong ke timur ke barat ke utara ke selatan satu jam setengah satu jam
tertawa-ketawa TV ini TV itu
apa Nggak sadar mereka bahwa ada malaikat yang mencatat Semua
ucapan mereka dan Allah Azza wajalla di surat an-nisa
ayat 114 mengingatkan manusia agar mereka hati-hati kalau ngomong jadi
kalau kita mikir yang kita ucapkan itu yang pertama
ungkapan dosa dosa isinya riba Namimah ngomongin orang
dusta atau yang kita omongkan itu
Iya nggak dosa nggak paham
Terus apa
terus yang ketiga ada yang omongan itu
berpahala mana yang kita lakukan
kadang kala orangnya habis Isya Kenapa Nabi Alaihissalam melarang
beliau membenci beliau membenci ngobrol ba’da isya
karena orang setelah isya itu dia bisa ngobrol Mau di rumah mau dikasih mau di
mana Jadi isya sampai tengah malam kalau dia mulai ngobrolnya dari jam 8
sampai jam 12 malam 4 jam dia ngomong
yang terkadang Omongan dia
Allah sebutkan kecuali kalau yang diobrolkan itu bicara tentang shodaqoh
bicara Amar ma’ruf nahi mungkar bicara ya duduk rapat seakan-akan untuk bicara
tentang masa depan untuk memperbaiki hubungan antara orang-orang yang tidak bertegur Sapa itu baru omongan yang
berguna Umar Bin Khattab radhiyallahu ta’ala Anhu mengatakan
barangsiapa yang banyak ngomong banyak salahnya itu aja
semakin sering kau majelis kumpul sama teman-teman Ngobrol semakin banyak salah
tapi kalau orang mau ngomong itu jaga
dia Tahan dirinya dia mikir dulu kira-kira yang Ana
sampaikan ini berpahala buat anak atau nggak manfaat buat anak apa tidak
jangan-jangan Ana ngomong buat orang sakit hati
nabi salam mengarahkan manusia untuk lebih banyak diam daripada berbicara
Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim Beliau mengatakan makanan
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbicara yang baik atau
diam jadi orang diam itu tanda beriman dengan Allah dan hari akhir
Jadi kepingin tahu orang ini beriman nggak ya sama Allah dan hari akhir coba engkau lihat ngomongnya baik nggak
tuh ngomongnya kasar
yang menunjukkan keimanan dia kepada Allah dan hari akhir lemah
karena orang yang yakin Omongan dia dicatat di yakin Omongan dia akan
disidangkan nanti omongan dia dapat menyeret dia ke neraka kalau dia yakin
dengan hal itu dia akan tahan diri
Sekarang aja di Indonesia dengan adanya undang-undang ite itu mulai orang-orang
ngomongnya nggak sembarangan mulai takut
karena dia tahu ada Yang dilaporkan bahkan ada yang masuk penjara ada yang ditahan
Bagaimana dengan persidangan akhirat yang akan di maka tanda-tanda orang beriman kepada
Allah dan hari akhir ngomongnya baik atau Dia Dia
kalau dia nggak punya bahan yang untuk diobrolkan
maka dia dia dan nasehat buat teman-teman yang kadang kala masih suka ngobrol Tolong
engkau menjadi pembuka majelis itu dengan kebaikan
Jadi kalau awal ngobrolnya biasanya kan mereka memang nggak ada bahan yang mau diobrolkan
di mana ngobrol ketemu di sana ngopi ini itu biasanya mereka memang nggak ada bahan
mau ngobrolin apa nggak maka apa yang menjadi awal pembukaan
biasanya itu yang akan diobrolkan maka tatkala engkau ada di tengah-tengah
majelis itu mulailah dengan kebaikan sehingga obrolan itu semuanya tentang
kebaikan dan nabi Alaihissalam bersabda dalam
hadis riwayatkan Imam Ahmad somadha barangsiapa yang diam dia bisa berbicara
tapi dia Tahan diri selamat doa kenapa ya orang kalau sudah banyak
ngomong banyak salah dan kita lihat Bagaimana Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam beliau manusia terindah
yang pernah ada di muka bumi Bagaimana
gaya hidup beliau dalam urusan berbicara
yang kita akan mengaku sebagai umatnya Iya contoh Nabi Alaihissalam yang cuma
ngomong doang
berkata kepada seorang sahabat Jabir bin samurah dia kepingin bertanya pingin
tahu gimana sih hidupnya nabi Alaihissalam aku tentu jadi Rasulullah SAW Apakah engkau duduk bersama nabi
Ini nih nggak pernah ngeliat Nabi dia ngeliat para sahabat betapa indahnya
hidup bersama nabi maka dia tanya sama dia
beliau orangnya itu panjang diamnya
sedikit tertawa
dan biasanya sahabat-sahabat cerita Ayah tentang syair-syair tentang urusan-urusan mereka
Ahmad dan kata Aisyah radhiyallahu ta’ala nih Seorang Istri
yang hidup mendampingi suami bertahun-tahun sehingga dia tahu dengan
suami apa kata Aisyah tentang suaminya radhiyallahu Ta’ala
lagi ngobrol sama para sahabatnya cerita sama para sahabatnya beliau itu omongannya bisa dihitung
Jadi kalau ada orang yang mau ngitung berapa kalimat yang Nabi ucapkan Bisa dia menghitung
ini menunjukkan sedikitnya omongan Nabi SAW dan semua omongannya bermanfaat
maka kita perlu ngomong secukupnya
nya ia perlu ngomong Kenapa ada Malaikat yang nyata
kalian itu jangan ya ngomong terlalu banyak itu
ngomong perkara-perkara yang kalian nggak ada perlunya hindari hal itu apa kata Anas bin Malik
radhiyallahu ta’ala kalau kita melihat nih para sahabat itu mengajarkan kepada para nabi kepada generasi yang
selanjutnya agar mereka menjaga lisan mereka agar mereka belajar diam
sebagaimana yang mereka belajar berbicara Malik mengatakan
orang itu tidak akan sampai ketakwaan yang maksimal ketakwaan yang
sebenarnya sampai dia menjaga lisan
di surat Ali Imran ayat 102 yang sering kita dengar khatib Jumat membacakan ayat
ini dan nabi Alaihi sholatu wasallam
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya Taqwa
seorang tabiin mendapatkan nasehat dari Abdullah bin Amr Bin Ash sahabat nikah
sinasehat kepada generasi selanjutnya Dharma Lasta Min
Hoi nggak ada perlunya tinggalkan yang kau nggak ada butuhnya semua urusan itu
jangan ngomong yang tidak ada gunanya buat engkau
simpan lisanmu sebagaimana kau menyimpan uang
di mana kita simpan uang di brankas besi di dompet kita taruh di tempat yang
tersembunyi jaga lisanmu seperti kau menjaga
kenapa karena kita akan dihisap dengan apa yang kita ucapkan
seorang sahabat nabi dia mengatakan innaka lama bisa
itu melalui proses tujuh kunci
ada tujuh kunci sampai jadi omongan Yang pertama apa
iddah kalau sudah keluar ditulis
kalau belum keluar nggak ditulis jadi ada 7 kunci ini kalau sudah keluar
Ya udah ditulis tapi kalau belum masih di tengah nggak jadi maka Nggak ditulis yang pertama
hati orang itu kalau ngomong dari hatinya dia
ngomong karena Lisan Ini gayungnya hati
dari hati akan keluar ke tenggorokan lewat amandel
lewat sana yang kedua yang ketiga
Alyssa lisan itu sendiri kemudian yang keempat dan kelima adalah
langit-langit pakai orang kalau sumbing itu sulit Dia
berbicara kemudian kedua bibir kalau sudah keluar
tapi masih orang kan ngomong kan mesti buka mulut buka kedua bibir
tapi kalau masih belum keluar artinya prosesnya panjang sebenarnya
maka orang yang berakal sebelum dia mengucapkan maka dia akan berpikir
dengan hatinya Allahu akbar kita perlu menjadi muslim
yang bersahaja muslim yang sebenarnya
karena jangan sampai engkau menjadi penyebab agama yang indah ini tercoreng
gara-gara omongan gara-gara bikin status yang tidak
gara-gara membuat pernyataan yang sejatinya seharusnya kau tidak melakukan hal itu
menyakiti banyak orang yang Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam
beliau bersabda dalam hadis riwayatkan Imam thabranil mukminina Islam orang Islam
yang paling mulia
yang orang Islam lainnya selamat dari lisannya dan dia nggak nyakitin orang dengan lisan
Bagaimana cerita sahabat kepada nabi Alaihissalam tentang seorang wanita
rajin salat malam dan suka bersedekah
tapi masalahnya dia itu di lisannya itu Pedes
suka menyakiti Tetangga apa kata Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam
iya
gara-gara apa gara-gara nggak belajar diam
ada perempuan yang bisa ember
ngomong yang kadang kalau membuat tetangganya sakit hati dan dia nggak peduli dengan itu malaikat peduli
Malaikat mencatat mungkin kau tidak peduli mungkin kau menganggap biasa tapi
Malaikat akan mencatat bahwa saya omonganmu telah membuat tetangga-tetanggamu tersakiti hati
terus gimana cara kita belajar diem ini poin
terus gimana saya supaya kita ini ya tadi kita belajar diam sebagaimana belajar
berbicara yang pertama adalah mengetahui keutamaan
diam dan bahaya berbicara Udah kita bahas kau dengar sudah ayat-ayatnya sabda Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam ucapan para sahabat yang mereka menegaskan bahwasanya pentingnya dia
Terus yang kedua kuatkan iman
bahwa saya akan ada hari kok dihisab dengan semua yang kau ucapkan
sehingga keimanan ini menjadi motor penggerak engkau untuk dia
mau ngomong ini omonganku
kira-kira dicatat di timbangan kebaikan atau keburukan
Maka kalau sudah engkau sampai ke titik itu insya Allah engkau akan dapat menahan ucapan
yang ketiga menggunakan Lisan Ini untuk berdzikir
dalam sebuah acara disebutkan
Jangan banyak bicara selain dengan berzikir kepada Allah
orang kalau sudah banyak ngomong yang omongannya tidak mengandung dzikir kepada Allah
artinya akan keras
orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang hati
maka perbanyak dzikir kata nabi dunia
ini terkutuk dunia ini terlaknat
dan semua yang didalamnya ikut terlaknat kecuali apa illa Dzikrullah
kecuali mengingat Allah dan ketaatan-ketaatan lain
dan orang yang alim yang mau belajar Dia belajar
kemudian ketika engkau hendak kumpul sama teman-temanmu engkau perlu
mempersiapkan bahan mengobrolin apa sih diundang kawan-kawan
nih ayo bismillah majelis di rumah ngobrol kita yuk kemudian tatkala duduk
ngobrol di sana dan ternyata ada obrolan yang dimurkai
oleh Allah Azza wa Jalla Apa sikap kita diam di sini engkau berbicara
Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan man ro’a minkum
siapa Diantara Kalian melihat kemungkaran hendaklah dia merubah dengan tangannya dia rubah dengan tangan nggak
mampu maka dengan lisannya ini saatnya engkau berbicara
engkau berbicara ketika ada manfaatnya engkau berbicara
nggak ada engkau dia Ketika engkau tidak mampu ingkar mungkar
dengan lisanmu engkau membenci kemungkaran itu dengan hatimu tapi konsekuensinya harus
tinggalkan tempat itu ketika selesai ngobrol sama teman-teman
kita Jangan lupa untuk membaca doa kafaratul majelis
Yang mungkin di situ ada omongan yang kurang berguna omongan yang tidak seharusnya diucapkan
karena doa kafaratul majelis itu untuk bukan untuk selesai kajian ya bukan tapi
untuk selesai ngomong selesai kita kumpul sama kawan-kawan kita Ingatkan saat Kalian mau pergi eh
jangan lupa baca doa bukan ucapan yang dipimpin bersama nggak
setiap orang mengucapkannya dengan lisan yang penuh dengan keyakinan
dengan hatinya dia memohon kepada Allah Azza wa Jalla
dia menyucikan Allah memuji Allah yang berhak disembah kecuali engkau aku
memohon ampun kepadamu dan bertobat maka di sini dalam rangka kita belajar
untuk dia engkau perlu memohon kepada Allah agar diberi petunjuk.