Diperkirakan beberapa wilayah di Indonesia terutama yang berada di sebelah utara garis katulistiwa akan mengalami gerhana matahari pada 2022 ini. Khususnya bagi umat muslim, terjadinya gerhana matahari ini disunahkan melakukan shalat gerhana sesuai dengan hadist nabi yang artinya ”bila kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah melaksanakan shalat.” Karena peristiwa alam ini tak setiap saat terjadi, boleh jadi sebagian umat Islam belum mengetahui tatacara pelaksanaan shalatnya. Berikut dijelaskan tata cara sholat gerhana matahari.

Waktu pelaksanaan shalat gerhana matahari dilakukan saat gerhana matahari mulai terlihat hingga menghilangnya. Shalat gerhana boleh dikerjakan ketika waktu terlarang shalat misalnya gerhana tampak sesudah waktu Ashar. Waktu setelah Ashar merupakan waktu terlarang untuk shalat, namun shalat gerhana tetap boleh dilakukan bila memang gerhana terjadi saat itu. Tata cara shalat gerhana matahari adalah sebagaimana shalat pada umumnya begitupun dengan bacaan dan urut-urutannya serta dilakukan dengan cara berjama’ah :
– Berniat dalam hati.
– Membaca Takbiratul ihram sama seperti shalat pada umumnya.
– Melafalkan do’a iftiftah, membaca ta’awudz dan selanjutnya membaca surat Al Fatihah diteruskan membaca surah panjang misalnya surah Al Baqarah dengan suara keras seperti disebutkan dalam hadist Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901 yang berbunyi : ”Nabi menjaherkan (melafalkan dengan keras) bacaan saat shalat gerhana”.
– Selanjutnya melakukan ruku’ dengan lama.
– Selanjutnya bangun dari ruku’ (i’tidal) dengan membaca ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
– Sesudah i’tidal tak diikuti dengan sujud, akan tetapi diteruskan membaca surat Al Fatihah disertai membaca surah panjang. Berdiri kedua ini lebih pendek dibanding yang pertama.
– Selanjutnya melakukan ruku’ kedua yang lamanya lebih singkat dibanding ruku’ sebelumnya.
– Sesudah itu bangun dari ruku’ atau i’tidal.
– Dilanjutkan sujud dengan lama seperti lamanya ruku’, selanjutnya duduk di antara dua sujud dan kemudian sujud lagi.
– Bangun dari sujud kemudian melakukan reka’at kedua sama seperti raka’at pertama cuma bacaan dan gerakan lebih pendek dibanding rekaat pertama.
– Tasyahud dan diakhiri dengan salam.
Setelah pelaksanaan shalat gerhana maka imam berkhutbah kepada seluruh jama’ah yang mencakup anjuran melakukan dzikir, istighfar, sedekah, berdo’a dan memerdekakan budak.